Berita Industri

RUMAH / BERITA / Berita Industri / Memahami Jenis Freon yang Digunakan pada Kulkas

Memahami Jenis Freon yang Digunakan pada Kulkas

2025-08-25

Peran Freon dalam Pendinginan: Mendalami Jenis Refrigeran

Freon, nama merek yang identik dengan mesin pendingin dan AC, berperan penting dalam pengoperasian lemari es, AC, dan peralatan pendingin lainnya. Ini adalah zat pendingin— zat yang digunakan untuk menyerap panas dari udara di dalam lemari es dan mengeluarkannya ke luar, sehingga menciptakan lingkungan yang sejuk. Namun, istilah "Freon" sering disalahgunakan sebagai istilah umum untuk semua bahan kimia pendingin. Faktanya, Freon adalah merek refrigeran khusus yang diproduksi oleh Chemours (sebelumnya bagian dari DuPont). Pada artikel ini, kita akan mendalami berbagai jenis Freon yang digunakan dalam lemari es, sifat-sifatnya, pertimbangan keselamatannya, dan dampaknya terhadap lingkungan.

1. Apa Itu Freon dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Freon merupakan salah satu zat pendingin yang berfungsi berdasarkan prinsip termodinamika. Siklus pendinginan pada lemari es menggunakan sifat fluida (Freon atau zat pendingin lainnya) untuk menyerap panas dari dalam lemari es dan mengeluarkannya ke luar. Siklus ini bekerja sebagai berikut:

Penguapan: Gas Freon di dalam kumparan evaporator menyerap panas dari bagian dalam lemari es, sehingga menurunkan suhu.

Kompresi: Gas Freon dikompresi, mengubahnya menjadi gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi.

Kondensasi: Gas panas berpindah ke kumparan kondensor, di mana ia melepaskan panas ke lingkungan sekitar, mengubahnya menjadi cairan.

Ekspansi: Refrigeran cair mengalir ke evaporator, di mana ia kembali menyerap panas dan siklusnya berulang.

Meskipun Freon adalah salah satu refrigeran paling populer secara historis, berbagai jenis Freon dan refrigeran alternatif telah digunakan selama bertahun-tahun.

2. Jenis Freon yang Digunakan pada Kulkas

Jenis Freon dan refrigeran yang paling umum digunakan pada lemari es adalah:

R-12 (Dichlorodifluoromethane) – Freon Klasik

R-12, juga dikenal sebagai CFC-12 (Chlorofluorocarbon-12), pernah menjadi zat pendingin yang paling banyak digunakan dalam lemari es dan sistem pendingin udara. Gas tidak berwarna dan tidak mudah terbakar ini memiliki sifat termodinamika yang sangat baik dan sangat efektif dalam sistem pendingin.

Namun, karena tingginya potensi penipisan ozon, penggunaan R-12 telah dihapuskan secara global berdasarkan Protokol Montreal, yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon. Ini tidak lagi tersedia di lemari es baru tetapi masih dapat ditemukan di model lama, terutama pada sistem yang dipasang kembali.

R-134a (1,1,1,2-Tetrafluoroethane) – Refrigeran Transisi

Setelah pelarangan R-12, R-134a (HFC-134a) menjadi zat pendingin yang paling umum digunakan pada lemari es rumah tangga dan sistem pendingin udara otomotif. R-134a merupakan hidrofluorokarbon (HFC) dan tidak mengandung klorin sehingga tidak berkontribusi terhadap penipisan ozon. Ini masih digunakan di banyak lemari es, terutama model lama.

Namun, bahan ini memiliki potensi pemanasan global (GWP) yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan pendingin alternatif baru, sehingga mendorong adanya dorongan untuk menghentikan penggunaannya demi penggunaan bahan pendingin yang lebih ramah lingkungan.

R-600a (Isobutane) – Pilihan Ramah Lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, R-600a (isobutana) telah menjadi bahan pendingin pilihan di banyak lemari es modern karena GWP yang rendah dan sifat termodinamika yang sangat baik. Ini adalah zat pendingin alami dengan dampak lingkungan minimal dan tidak merusak ozon. Refrigeran berbahan dasar isobutana ini biasa digunakan pada lemari es yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Manfaat Utama: Dampak lingkungan yang rendah, efisiensi energi yang sangat baik, dan GWP yang sangat rendah.

Kelemahan Utama: Sangat mudah terbakar, sehingga memerlukan penanganan khusus dan tindakan pencegahan keselamatan selama pembuatan dan servis.

R-32 (Difluorometana)

R-32 adalah zat pendingin lain yang telah digunakan dalam sistem pendingin udara dan pendingin, khususnya pada model-model baru. Ini memiliki GWP lebih rendah daripada R-134a dan dapat menjadi pilihan pendinginan yang lebih efisien.

Meskipun lebih aman dibandingkan R-600a dalam hal mudah terbakar, namun tetap memiliki risiko mudah terbakar tertentu, meskipun dianggap kurang berbahaya dibandingkan zat pendingin lainnya.

3. Pergeseran Menuju Refrigeran yang Lebih Berkelanjutan

Dampak lingkungan dari zat pendingin telah menarik perhatian global, terutama karena bahan kimia seperti R-12 dan R-134a berkontribusi terhadap pemanasan global dan penipisan ozon. Pada tahun 1987, Protokol Montreal dibentuk untuk menghapuskan secara bertahap zat-zat yang merusak lapisan ozon, termasuk CFC seperti R-12. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran besar-besaran secara global ke arah hidrofluoroolefin (HFO), karbon dioksida (CO2), dan zat pendingin alami seperti R-600a sebagai bagian dari upaya mengurangi pemanasan global.

Tantangan Transisi ke Refrigeran Baru:

Sifat mudah terbakar: Beberapa zat pendingin baru, seperti R-600a (isobutana), mudah terbakar, sehingga produsen harus menerapkan langkah-langkah keselamatan baru untuk mencegah kecelakaan.

Keterbatasan Infrastruktur: Perkuatan sistem lama untuk menangani zat pendingin yang lebih baru dapat memakan biaya yang mahal dan rumit.

Standar Global: Transisi ke bahan pendingin yang lebih ramah lingkungan tidak merata di seluruh dunia, dengan beberapa negara bergerak lebih cepat dibandingkan negara lain.

4. Pertimbangan Lingkungan dan Kesehatan

Meskipun bahan pendingin berbahan Freon telah mendinginkan rumah dan lemari es kita secara signifikan, dampaknya terhadap lingkungan telah menimbulkan kekhawatiran. Peralihan dari CFC ke HCFC (hydrochlorofluorocarbons) dan sekarang ke HFC dan zat pendingin alami menandai upaya berkelanjutan untuk meminimalkan kerusakan pada lapisan ozon dan iklim.

Penipisan Ozon: Refrigeran lama seperti R-12 dan R-22 (HCFC-22) berkontribusi terhadap penipisan lapisan ozon, yang meningkatkan risiko radiasi UV mencapai permukaan bumi.

Potensi Pemanasan Global (GWP): Banyak HFC, seperti R-134a, yang memiliki GWP tinggi, artinya HFC berkontribusi terhadap pemanasan global meskipun tidak terpapar langsung ke atmosfer. Refrigeran baru seperti R-600a memiliki GWP yang jauh lebih rendah.

5. Kesimpulan: Refrigeran Apa yang Ada di Kulkas Anda?

Jenis Freon—atau lebih tepatnya, zat pendingin—yang digunakan lemari es Anda bergantung pada usia dan modelnya. Lemari es lama kemungkinan besar menggunakan R-12 atau R-134a, sedangkan model baru yang ramah lingkungan sering kali menggunakan zat pendingin alami seperti R-600a. Meskipun zat pendingin modern ini jauh lebih aman bagi lingkungan, zat pendingin ini mempunyai tindakan pencegahan tersendiri dalam penanganannya, terutama dalam hal sifat mudah terbakar.